Rabu, 21 Januari 2009

orang sunda


kata orang, orang Sunda tuh lucu (bangga deh gw..) ya iyalah bangga, secara gw tuh asli sunda. bokap ma nyokap dari sunda (100% gw sunda walo yah..ada sipit2nya..tambah imut kan gw..ups!)
bener kok, ni ada temen gw yang punya alesan kalo orang sunda tuh emang lucu.



menurut lw sendiri, orang sunda lucu gag?? comment dah...

ngeramal nama kalian yuk..


HOW SEXY IS YOUR NAME?

add the letters in your first name using the numbers below =) And Write
it at the bottom! And re-post it with "H0W SEXY iS UR NAME"


*under 60 points= not too sexy
*from 61-300 points= pretty sexxy
*over 301-599 points= VERY sexxxxy!!!

*beyond 600= beyond verry verry verry sexy!!!!


A=100 B=14 C=9 D=28 E=145 F=12 G=3 H=10 I=200 J=100 K=114 L=100 M=25
N=450 O=80 P=2 Q=12 R=400 S=113 T=405 U=11 V=10
W=10 X=3 Y=210 Z=23

jangan lupa ya.. postingin nama kalian n seberapa sexy kah??? berani??


kalo gag ngoment???? hmmm...


pidato 2


video pidato perdana Obama sebagai presiden US yang ke-44 part2

pidato perdana Obama sebagai Presiden


video pidato 1 Obama


pengambilan sumpah


ni video pengambilan sumpah Obama.. hmm.. ada beberapa kesalahan seh, bapak Barack grogi juga ya.. tapi si hakim nya juga salah, baca sumpah panjang bener..wajar deh..

Pengambilan dan pidato perdana Obama sebagai Presiden


berikut adalah cuplikan penyanyi Soul Aretha Franklin ketika menyambut pengambilan sumpah jabatan presiden Barack obama

Senin, 19 Januari 2009

mengapa perlu berinvestasi?

postingan saya mungkin akan banyak mengulas seputar dunia keuangan atau investasi. halah, itung2 belajar aza bukan maksud untuk sok tahu karena saya yakin anda semua memiliki pengetahuan yang lebih dan berbeda-beda. artikel ini saya unduh dari kontan. sebagai media cetak dan online yang banyak mengulas mengenai masalah keuangan, Kontan menjadi salah satu media pavorit saya untuk mencari informasi dan pengetahuan mengenai dunia keuangan dan investasi. postingan kali ini akan mengulas mengenai "mengapa setiap orang perlu untuk berinvestasi.

Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang ia miliki akan selalu menyusut tergerus inflasi. Nah, agar uang kita selalu berbiak, kita harus mencari instrumen-instrumen investasi yang bisa mengalahkan inflasi itu. Karenanya, jangan berpuas diri jika Anda hanya menempatkan duit Anda di deposito. Sebab, deposito sering tak bisa mengalahkan inflasi.

Yang pertama, kita perlu melakukan investasi karena kita pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan yang jumlahnya sangat banyak. Nah, sebagian kebutuhan atau keinginan itu tak akan bisa terpenuhi jika kita hanya mengandalkan arus dana dari gaji saja. Kebutuhan atau keinginan inilah yang sering disebut sebagai tujuan investasi. Tujuan investasi ini bisa berupa hal yang sangat sederhana, tapi bisa juga hal yang sangat muluk. Sebagai contoh, kita ambil tujuan yang tengah-tengah saja. Misalnya, Anda ingin membeli sebuah mobil baru seharga Rp 100 juta. Jika gaji Anda sebulan sekitar Rp 6 juta dan Anda hanya bisa menyisihkan dana Rp 1 juta per bulan, artinya Anda membutuhkan waktu 100 bulan untuk bisa mengumpulkan Rp 100 juta. Dengan menginvestasikan uang itu, misalnya di instrumen reksadana, mobil itu kemungkinan besar akan terbeli lebih cepat. Soalnya, duit yang kita investasikan itu tidak mandek, tapi terus berbiak.

Nah, agar investasi Anda lebih fokus, para perencana keuangan sering menganjurkan agar Anda menetapkan tujuan investasi terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan investasi. Tujuan investasi itu harus dirumuskan secara jelas; termasuk juga jangka waktunya. Misalnya: "Saya ingin membeli rumah seharga Rp 150 juta lima tahun lagi". Jika tujuan investasi sudah jelas, Anda tinggal mencari instrumen investasi yang paling pas untuk mencapai tujuan investasi itu.

Selain karena ada tujuan investasi, yang kedua, kita juga perlu berinvestasi karena duit kita selalu terpapar kepada inflasi. Selama ada inflasi atau kenaikan harga-harga, nilai uang akan selalu merosot. Nah, agar nilai uang kita tidak tergerus inflasi, kita harus melakukan investasi. Idealnya tentu saja kita harus mencari instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi. Dengan begitu, nilai uang kita akan selalu tumbuh. Karenanya, para pakar menilai deposito di bank tak masuk kategori investasi. Sebab, setelah dipotong pajak, bunga deposito itu biasanya belum mampu menutup inflasi. Ini berbeda dengan saham, obligasi, reksadana, atau properti yang sering bisa mengalahkan inflasi.(sumber:kontan)